MAKALAH
GENETIK
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah ILMU POLITIK DAN MASALAH KESEHATAN
Dosen : Encu Darsiwa, S.Kep., Ners., S.Sos.,
MMKes
Disusun
oleh:
Amelia
Nurhamidah
Asep
Sunarya
Gumilar
Dwijati
Habib
Badruzzaman
Indah
Juwita
Prabu
Prasetya R
Radiono
Yeyen
Haryati
PROGRAM STUDI
S1-KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KENCANA
KOTA
TASIKMALAYA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
penyusun haturkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya jualah
penyusun dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “Genetik” guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Politik dan Masalah Kesehatan.
Penyusun
sangat menyadari, bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan maupun
kesalahan, untuk itu kepada para pembaca yang budiman harap memaklumi adanya
mengingat keberadaan penyusunlah yang masih banyak kekurangannya. Dalam
kesempatan ini pula penyusun mengharapakan kesediaan pembaca untuk memberikan
saran yang bersifat perbaikan, yang dapat menyempurakan isi makalah ini dan
dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.
Ucapan
terimakasih sangat perlu penyusun haturkan kepada dosen mata kuliah Ilmu politik
dan Masalah Kesehatan, sekaligus sebagai pembimbing dalam pembuatan makalah
ini, semoga atas atas kebesaran hati dan kebaikan beliau mendapat rahmat dari
Allah SWT. Amin
Akhir
kata semoga makalah ini dapat membawa wawasan, khususnya bagi penyusun dan umumnya
bagi para pembaca yang budiman.
Tasikmalaya,
Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..…..…. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………… 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
genetik …...………….………………….…..…………………. 2
2.2
Sejarah Perkembangan…………… ………..….………………………….. 2
2.3 Masalah
Kesehatan ………………….…………………..………………… 4
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………….……………..…………………………………....… 10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Genetika
adalah ilmu pengetahuan dasar dalam usaha penyediaan bibit tanaman maupun
ternak yang unggul dalam bidang pertanian dan perternakan, dibidang kedokteran
dalam hal ini lingkup ilmu genetika sangat luas membahas masalah peranan
kromosom, pewarisan sifat genetik dan antropologik, terjadinya cacat mental dan
fisik yang disebabkan oleh kromosom. Timbulnya penyakit akibat kesalaha
metaboisme bawaan,respon tubuh terhadap obat, tranplantasi, penyakit autoimun
dan golongan darah, keturunan pada kanker,diagnisis kelainan genetik sebelum
bayi lahir, identifikasi bayi teryukar ataupun adopsi.
1.2 Tujuan
Genitika perlu
dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri serta
setiap makhuk hidup yang berada dilingkungan kita.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Genetika disebut juga ilmu keturunan,
berasal dari kata genos (bahasa latin), artinya suku bangsa-bangsa atau
asal-usul. Secara “Etimologi”kata genetika berasal dari kata genos dalam bahasa
latin, yang berarti asal mula kejadian. Namun, genetika bukanlah ilmu tentang
asal mula kejadian meskipun pada batas-batas tertentu memang ada kaitannya
dengan hal itu juga. Genetika adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk alih
informasi hayati dari generasi kegenerasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih
informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat
diantara individu organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa
genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat .Dalam ilmu ini dipelajari
bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada anak cucu, serta
variasi yang mungkin timbul didalamnya.
2.2 Sejarah Perkembangan
Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang
akhir abad ke 19 ketika seorang biarawan austria bernama Gregor Johann Mendel
berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang tepat atas
hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis (Pisum
satifum). Sebenarnya, Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan
percobaan- percobaan persilangan. Akan tetapi, berbeda dengan para pendahulunya
yang melihat setiap individu dengan keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel
mengamati pola pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk
diikuti. Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan
utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, dan
Mendelpun di akui sebagai bapak genetika.
Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada
tahun 1866 di Proceedings of the Brunn Society for Natural History.
Namun, selama lebih dari 30 tahun tidak pernah ada peneliti lain yang
memperhatikannya. Baru pada tahun 1900 tiga orang ahli botani secara terpisah,
yaitu Hugo de Vries di belanda, Carl Correns di jerman dan Eric von Tschermak-Seysenegg
di Austria, melihat bukti kebenaran prinsip-prinsip Mendel pada penelitian
mereka masing-masing. Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad
ke-20 berbagai percobaan persilangan atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat
mendominasi penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya
suatu era yang dinamakan genetika klasik.
Selanjutnya, pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang
sebagai cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui
lebih dalam tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat
biokimianya. Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa
senyawa kimia materi genetika adalah asam dioksiribonekleat (DNA). Dengan
ditemukannya model struktur molekul DNA pada tahun1953 oleh J.D.Watson dan
F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.
Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya.
Jika ilmu pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat
(doubling time) dalam satu dasa warsa, maka hal itu pada genetika molekuler
hanyalah dua tahun. Bahkan, perkembangan yang lebih revolusioner dapat
disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat dikenalnya teknologi
manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau dengan istilah yang
lebih populer disebut rekayasa genetika.
Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila organisme- organisme seperti
domba, babi dan kera, didapatkan melalui teknik rekayasa genetika yang disebut
kloning . sementara itu, pada manusia telah di lakukan pemetaan seluruh genom
atau dikenal sebagai proyek genom manusia (human genom project), yang
diluncurkan pada tahun 1990 dan diharapkan selesai pada tahun 2005. ternyata
pelaksaan proyek ini berjalan justru lebih cepat dua tahun dari pada jadwal
yang telah ditentukan.
2.3 Masalah Kesehatan
Masalah
kesehatan dan penyakit yang timbul akibat faktor genetik lebih banyak
disebabkan kurang paham terhadap penyakit genetik, disamping sikap penolakan
karena faktor kepercayaan. Agar masyarakat dapat berprilaku genetik yang sehat
diperlukan intervensi pendidikn kesehatan disertai upaya pendekatan kepada
pengambil keputusan (tokoh agama, tokoh masyarakat dan penguasa wilayah).
Penyakit
keturunan pada manusia atau terjadi karena adanya penyakit kelainan genetik
yang diturunkan orangtua kepada anaknya. Penyakit turunan seperti ini tidak
bisa bisa dihindari keberadaannya. Dalam hal ini, faktor genetik dari orangtua
ada yang hanya beraksi sebagai pembawa sifat saja. Penyakit tersebut baru
menampakkan diri setelah dipicu lingkungan dan gaya hidup seseorang.
Dibawah
ini ada beberapa penyakit keturunan yang diturunkan orang tua :
1. Alergi
Salah satu penyebab alergi adalah faktor keturunan. Orang tua yang menderita penyakit alergi, kemungkinan besar alergi tersebut akan diturunkan pada anaknya. Alergi bisa menimbulkan bermacam-macam reaksi, bahkan beberapa di antaranya bisa mengancam hidup anak anda.
Penyakit Alergi dipicu oleh alergen yang bisa berupa alergen hirup (tungau debu), makanan, dan alergen suntik (gigitan serangga atau suntikan). Umumnya, gejala yang muncul ketika seseorang terkena alergi adalah bersin terus-menerus, batuk-batuk, kulit memerah atau gatal-gatal, dan sebagainnya.
Salah satu penyebab alergi adalah faktor keturunan. Orang tua yang menderita penyakit alergi, kemungkinan besar alergi tersebut akan diturunkan pada anaknya. Alergi bisa menimbulkan bermacam-macam reaksi, bahkan beberapa di antaranya bisa mengancam hidup anak anda.
Penyakit Alergi dipicu oleh alergen yang bisa berupa alergen hirup (tungau debu), makanan, dan alergen suntik (gigitan serangga atau suntikan). Umumnya, gejala yang muncul ketika seseorang terkena alergi adalah bersin terus-menerus, batuk-batuk, kulit memerah atau gatal-gatal, dan sebagainnya.
2. Obesitas/
Kegemukan
Obesitas
atau kegemukan terjadi ketika ada penimbunan lemak pada tubuh seseorang secara
berlebihan. Orang yang menderita obesitas biasanya sulit mengendalikan nafsu
makannya. Salah satu penyebabnya adalah faktor gen atu keturunan. Gen menurun
tersebut menyebabkan fungsi penahan nafsu makan tidak bekerja dengan baik.
3. Buta
Warna
Buta warna dapat diartikan sebagai
keabnormalan yang terjadi pada indra penglihatan seseorang karena sel-sel
kerucut mata telah rusak sehingga tidak mampu menangkap suatu spektrum warna
tertentu. Ketidakmampuan sel-sel ini bekerja diakibatkan oleh faktor genetik
yang berasal dari orangtua penderita.
4. Asma
Asma adalah Penyakit Genetik pada manusia yang berupa menyempitnya saluran pernafasan. Asma bisa timbul bila dipicu oleh adanya suatu alergen disekitarnya. Selain itu sekitar 30 persen penyakit asma disebabkan oleh turunan dari orangtuanya. Namun pada beberapa orang yang asmanya terkontrol dengan baik, bisa hilang saat menjelang dewasa.
Asma adalah Penyakit Genetik pada manusia yang berupa menyempitnya saluran pernafasan. Asma bisa timbul bila dipicu oleh adanya suatu alergen disekitarnya. Selain itu sekitar 30 persen penyakit asma disebabkan oleh turunan dari orangtuanya. Namun pada beberapa orang yang asmanya terkontrol dengan baik, bisa hilang saat menjelang dewasa.
Salah satu cara untuk mencegah
penyakit-penyakit tersebut menurun ke generasi berikutnya adalah dengan
melakukan pemeriksaan lengkap sebelum menikah. Karena dari pemeriksaan ini akan
diketahui apakah keduanya memiliki gen penyakit yang diturunkan ke anaknya
kelak atau tidak sehingga bisa lebih siap menghadapinya.
Meski asma tergolong dalam penyakit
turunan, namun penelitian yang dilakukan di Indonesia menyatakan bahwa hanya
30% penderita asma yang keluarganya menderita asma. Selain itu, diduga bahwa
faktor ibu lebih banyak menurunkan asma kepada anaknya dibanding faktor ayah.
5. Penyakit
Albino
Penyakit Albino sering ditandai
dengan tampak kulit, rambut putih yang tidak wajar. Hal ini disebabkan
hilangnya pigmen atau melanin pada rambut, mata, dan kulit penderita. Pigmen
sendiri adalah zat warna yang dimiliki oleh manusia, hewan, dan tumbuhan.
Penyakit albino diturunkan dari gen
orang tua kepada anaknya. Pada umumnya, penderita albino lahir dari orangtua
yang punya gangguan dalam hal produksi melaninnya. Orang yang memiliki gen
albino, tubuhnya tidak dapat memproduksi pigmen melanin. Namun, apabila gen
yang diturunkan orangtua hanya sebagai pembawa sifat, anaknya tidak akan
memiliki memiliki gen albino.
6. Kanker
Payudara
Inilah penyakit yang paling
ditakuti kaum perempuan. Namun, kanker payudara juga bisa mengancam kaum
laki-laki. Kanker ini menyerang jaringan payudara. Gejala yang biasa dialami
oleh penderita kanker ganas ini umumnya kulit pada payudara atau puting
berwarna kemerahan, bersisik, atau menebal.
Selain itu, keluar cairan/carah
dari puting selain ASI. Yang paling kentara adalah adanya benjolan atau bengkak
di sekitar payudara. Jika Anda mengalami gejala demikian, sebaiknya segera
berkonsultasi ke dokter.
Dikatakan sebagai kanker payudara
apabila terdapat perubahan/mutasi tertentu pada DNA sel payudara. Penyebab
munculnya kanker payudara ini belum dapat dipastikan. Namun ada beberapa faktor
yang diduga berperan dalam timbulnya kanker payudara, salah satunya adalah
faktor genetik.
7. Tekanan
Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau
hipertensi adalah penyakit keturunan pada manusia dimana penyakit
ini karena meningkatnya tekanan darah di atas normal. Penyakit turunan ini
sering tidak disadari karena tidak adanya gejala apa pun.
Untuk mengetahui penyakit ini,
dilakukan pengukuran tekanan darah. Jika tidak segera diobati, penyakit ini
akan meningkatkan risiko terkena stroke atau serangan jantung.
Menurut para ahli, penyakit ini
berisiko diturunkan. Jika salah satu orangtua memiliki tekanan darah tinggi,
anaknya pun berisiko terhadap penyakit hipertensi. Rasio tekena penyakit
hipertensi ini sekitar 15 % atau bisa juga lebih.
8. Kolesterol
Tinggi
Salah satu dari sekian macam-macam
penyakit keturunan adalah kolesterol tinggi. Dalam sebuah keluarga, terkadang
ada anggota keluarga yang memiliki kadar koleterol tinggi. Keadaan seperti ini
dalam ilmu kedokteran disebut Familial Hypercholesterolaemenia. Keadaan
ini diakibatkan perubahan gen ketika lemak tidak mengalami metabolisme yang
baik dalam darah sehingga menumpuk di arteri.
Familial
Hypercholesterolaemenia (FH) merupakan satu contoh dari
sifat genetik yang dominan. Maksudnya, seseorang membutuhkan hanya satu gen
abnormal untuk memiliki kondisi tersebut. Penyakit ini memiliki risiko
diturunkan. Jika salah satu dari orangtua mengidap kolesterol tinggi, anaknya
akan berisiko 50% terjangkit penyakit tersebut.
9. Hipotiroid
Salah satu dari macam-macam penyakit keturunan adalah hipotiroid. Penyakit hipotiroid terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroksin. Gejala yang muncul dari penyakit ini antara lain sering kelelahan dan mengalami penurunan berat badan. Penyakit ini lebih rentan terjadi pada perempuan.
Salah satu dari macam-macam penyakit keturunan adalah hipotiroid. Penyakit hipotiroid terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroksin. Gejala yang muncul dari penyakit ini antara lain sering kelelahan dan mengalami penurunan berat badan. Penyakit ini lebih rentan terjadi pada perempuan.
Menurut para ahli, penyakit ini
memiliki risiko diturunkan. Jika memiliki saudara atau ibu dengan tiroid yang
kurang aktif, maka akan lebih berisiko 20 kali lebih besar untuk terkena penyakit
ini.
10. Gangguan
Bipolar
Salah stub dari macam-macam
penyakit keturunan adalah gangguan biopolar. Penyakit gangguan biopolar adalah
suatu kondisi yang mengakibatkan depresi yang dipicu karena stress. Penyakit
ini diduga diakibatkan karena ketidakseimbangan zat kimia di otak atau bisa
juga karena pengaruh genetik.
Penyakit gangguan biopolar berisiko
diturunkan. Jika salah satu orangtua memiliki penyakit ini, maka risiko
turunnya penyakit ini kepada anaknya sebesar 15%.
11. Diabetes
Salah satu dari macam-macam penyakit keturunan adalah diabetes. Penyakit ini memiliki risiko yang tinggi diturunkan jika dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang mengidap penyakit diabetes. Jika salah satu orangtua mengidap diabetes, risiko penyakit tersebut diturunkan sebesar 15%.
Salah satu dari macam-macam penyakit keturunan adalah diabetes. Penyakit ini memiliki risiko yang tinggi diturunkan jika dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang mengidap penyakit diabetes. Jika salah satu orangtua mengidap diabetes, risiko penyakit tersebut diturunkan sebesar 15%.
Namun, risiko lebih besar terjadi
jika kedua orangtua mengidap penyakit diabetes, jika kedua orangtua mengidap
penyakit diabetes, risiko turunnya penyakit tersebut sebesar 70 %. Namun, harus
diperhatikan juga bahwa faktor lain seperti kegemukan, malas berolahraga, dan
pola makan yang tidak sehat akan meningkatkan risiko diabetes.
12. Osteoarthiritis
Osteoarthiritis adalah penyakit sendi yang diakibatkan keuasn sendi. Penyakit Osteoarthiritis ini pun merupakan salah satu keluarga besar penyakit arthritis yang paling sering terjadi. Penyakit ini mepengaruhi sekitar 80% orang pada suatu waktu dalam kehidupan mereka.
Banyak orang yang menganggap bahwa penyakit Osteoarthiritis ini merupakan penyakit keturunan. Namun menurut ahlinya, penyakit ini dalan sekali diwariskan. Biasanya, penyakit ini terjadi akibat keausan pada sendi.
Osteoarthiritis adalah penyakit sendi yang diakibatkan keuasn sendi. Penyakit Osteoarthiritis ini pun merupakan salah satu keluarga besar penyakit arthritis yang paling sering terjadi. Penyakit ini mepengaruhi sekitar 80% orang pada suatu waktu dalam kehidupan mereka.
Banyak orang yang menganggap bahwa penyakit Osteoarthiritis ini merupakan penyakit keturunan. Namun menurut ahlinya, penyakit ini dalan sekali diwariskan. Biasanya, penyakit ini terjadi akibat keausan pada sendi.
13. Parkinson
Gejala penyakit parkinson tidak banyak diketahui. Pada banyak kasus yang terjadi, awal dari penyakit parkinson ini diawali dengan gemetar pada bagian tangan ketika sedang beristirahat. Panyakit ini memiliki kecenderungan diturunkan meskipun faktor genetik tidak memegang peranan utama.
Gejala penyakit parkinson tidak banyak diketahui. Pada banyak kasus yang terjadi, awal dari penyakit parkinson ini diawali dengan gemetar pada bagian tangan ketika sedang beristirahat. Panyakit ini memiliki kecenderungan diturunkan meskipun faktor genetik tidak memegang peranan utama.
Menurut para ahli, penyakit
parkinson ini berisiko diturunkan. Jika memiliki orangtua, saudara, atau
kerabat dekat dengan gangguan dengan gangguan parkinson, maka dua kali lipat
lebih mungkin mengalami penyakit yang sama.
Itulah macam-macam penyakit
keturunan pada manusia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda dan dapat
mengidentifikasi secara dini berbagai penyakit keturunan jika orang tua
memiliki salah satu penyakit genetik seperti di atas.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Genitika adalah
ilmu yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi
kegenerasi.
Sejarah
perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang akhir abad ke
19 ketika seorang biarawan austria bernama Gregor Johann Mendel berhasil
melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang tepat atas hasil-hasil
percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis (Pisum satifum).
Masalah
kesehatan dan penyakit yang timbul akibat faktor genetik lebih banyak
disebabkan kurang paham terhadap penyakit genetik, disamping sikap penolakan
karena faktor kepercayaan. Contoh penyakit yang ditimbulkan oleh faktor genetik
diantaranya Alergi, obesitas, buta warna, asma, penyakit albino, kanker
payudara, Hipertensi, kolesterol tinggi, hipotiroid, diabetes dan lain-lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Neil Campbell. 2002. Biologi. Erlangga: Jakarta
Suryo. 1992. Genetika Strata 1. Universitas Gajah
Mada: Jogjakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar