Kamis, 13 Juni 2013

MAKALAH KONSEP BERUBAH


MAKALAH
KONSEP BERUBAH

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Dosen : Hana Ariyani, S.Kep.,Ners


 

Disusun oleh:
1.      Deri Osada
2.      Gusdyan M Lesmana
3.      Habib Badruzzaman
4.      Indah Juwita
5.      Nurdisa Noviani
6.      Prabu Prasetya Respati
7.      Santi Marlina

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KENCANA
KOTA TASIKMALAYA
2012

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penyusun haturkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya jualah penyusun dapat menyelesaikan  tugas pembuatan makalah yang berjudul “Konsep Berubah” guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Penyusun sangat menyadari, bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan, untuk itu kepada para pembaca yang budiman harap memaklumi adanya mengingat keberadaan penyusunlah yang masih banyak kekurangannya. Dalam kesempatan ini pula penyusun mengharapakan kesediaan pembaca untuk memberikan saran yang bersifat perbaikan, yang dapat menyempurakan isi makalah ini dan dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.
Ucapan terimakasih sangat perlu penyusun haturkan kepada dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan, sekaligus sebagai pembimbing dalam pembuatan makalah ini, semoga atas atas kebesaran hati dan kebaikan beliau mendapat rahmat dari Allah SWT. Amin
Akhir kata semoga makalah ini dapat membawa wawasan, khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca yang budiman.

                                                                                        Tasikmalaya, Oktober 2012

                                                                                                      Penyusun
 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan, kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atauu bersifat tertutup dan terbuka. Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin secara konstan mencoba menggerakan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk memecahkan masalah. Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah orang lain dan memecahaka masalah.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan berubah?
2.      Apa saja setrategi dan tahapan perubahan?

1.3  Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian konsep berubah.
2.      Untuk mengetahui prinsip, strategi dan tahap-tahap dalam perubahan.


 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Berubah
      
Banyak definisi pakar tentang berubah ,dua diantaranya yaitu :
1.      Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987)
2.      Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi (Brooten,1978)
3.      Berubah adalah cara seseorang bertumbuh, berkembang dan beradaptasi. Perubahan dapat positif atau negatif terencana atau tidak terencana. Perubahan adalah proses membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya ( Sullivan dan Decker,2001).
Jadi Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada.


2.2 Prinsip dan Straregi Berubah

Dalam perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan dalam perubahan dapat tercapai secara tepat, efektif dan efisien.
a.       Strategi Rasional Empirik
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan memiliki sifat rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku. Untuk mengadakan suatu perubahan strategi rasional dan empirik yang didasarkan dari hasil penemuan atau riset untuk diaplikasikan dalam perubahan manusia yang memiliki sifat rasional akan menggunakan rasionalnya dalam menerima sebuah perubahan. Langkah dalam perubahan atau kegiatan yang diinginkan dalam strategi rasional empirik ini dapat melalui penelitian atau adanyadesiminasi melalui pendidikan secara umum sehingga melalui desiminasi akan diketahui secara rasional bahwa perubahan yang akan dilakukan benar-benar sesuai dengan rasional.Strategi  ini juga dilakukan pada penempatan sasaran yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki sehingga semua perubahan akan menjadi efektif dan efisien, selain itu juga menggunakan sistem analisis dalam pemecahan masalah yang ada.
b.      Strategi Reedukatif Normatif
Strategi ini dilaksanakan berdasarkan standar norma yang ada di masyarakat. Perubahan yang akan dilaksanakan melihat nilai nilai normatif yang ada di masyarakat sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan baru di masyarakat. Standar norma yang ada di masyarakat ini di dukung dengan sikap dan sistem nilai individu yang ada di masyarakat. Pendekatan ini dilaksanakan dengan mengadakan intervensi secara langsung dalam penerapan teori-teori yang ada.Strategi ini dilaksanakan dengan cara melibatkan individu, kelompok atau masyarakat dan proses penyusunan rancangan untuk perubahan. Pelaku dalam perubahan harus memiliki kemampuan dalam berkolaborasi dengan masyarakat. Kemampuan ilmu perilaku harus dimiliki dalam pembaharu.
c.       Strategi  Paksaan- Kekuatan
Dikatakan strategi paksaan-kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral dan kekuatan politik.Strategi ini dapat dilaksanakan dalam perubahan sistem kenegaraan, penerapan sistem pendidikan dan lain-lain.

Menurut Tiffany dan Lutjens (1989) telah mengidentifikasi tujuh strategi berubah  yang cocok dengan kontinum dari yang paling netral sampai yang paling koersif.
1.      Edukasi
Strategi  ini memberikan suatu presentasi fakta yang relatif tidak bisa yang dimaksudkan untuk berfungsi sebagai justifikasi rasional atas tindakan yang terencana.
2.      Fasilitatif
Strategi  ini memberikan sumber penting untuk berubah. Strategi  ini mengasumsikan bahwa orang ingin berubah, tetapi membutuhkan sumber-sumber untuk membuat perubahan tersebut.
3.      Teknostruktural
Strategi ini mengubah teknologi untuk mengakses struktur sosial dalam kelompok atau mengubah srtuktur sosial untuk mendapatkan teknologi. Strategi ini memengaruhi hubungan antara teknologi, ruang dan struktur. Penggunaan ruang dapat diubah untuk memengaruhi struktur sosial.
4.      Data-based
Strategi ini mengumpulkan dan menggunakan data untuk membuat perubahan sosial. Data digunakan untuk menemukan inovasi yang paling baik guna memecahkan masalah yang dihadapi.
5.      Komunikasi
Strategi  komunikasi menyebarkan informasi sepanjang waktu melalui saluran dalam sistem sosial.
6.      Persuasif
Pemakaian penalaran, debat,dan bujukan dilakukan untuk menyebabkan perubahan.
7.      Koersif
Terdapat hubungan wajib antara perencan dan pengadopsi. Kekuasaan digunakan untuk menyebabkan perubahan.


2.3 Tahap- Tahap dalam Perubahan

Secara umum tahap tahap perubahan akan meliputi tiga tahap: persiapan, penerimaan, dan komitmen.
Pada tahap persiapan dilakukan berbagai kontak melalui ceramah, pertemuan, maupun komunikasi tertulis. Tujuannya agar tercapai kesadaran akan pentingnya perubahan (change awareness). Ketidakjelasan tentang pentingnya oerubahanakan menjadi penghambat upaya-upaya dalam pembentukan komitmen. Sebaliknya kejelasan akan menimbulkan pemahaman yang baik terhadap pentingnya perubahan, yang mendukung upaya-upaya dalampembentukan komitmen.
Dalam penerimaan, pemahaman yang terbentuk akan bermuara ke dalam dua kutub, yaitu persepsi yang positif di satu sisi atau persepsi negatif di sisi yang lain.
Persepsi yang negatif akan melahirkan keputusan untuk tidak mendukung perubahan, sebaliknya persepsi positif yang  melahirkan keputusan untuk memulai perubahan dan merupakan suatu bentuk komitmen untuk berubah.  
Tahap komitmen melalui beberapa langkah yaitu instalasi, adopsi, instusionalisasi, dan internalisasi. Langkah instalasi merupakan periode percobaan terhada p perubahan yang merupakan preliminary testing terdapat dua konsekuensi dari langkah ini. Konsekuensi pertama, perubahan dapat diadopsi untuk pengujian jangka panjang. Kedua,  perubahan gugur setelah implementasi pendahuluan yang mungkin disebabkan oleh masalah ekonomi-finansial –politik,perubahan dalam tujuan strategis, dan tingginya vested interest.

Tahapan perubahan menurut Kurt Lewis
Tahap Pembekuan (Refreezing) Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang mengadakan perubahan kelak mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru. Proses pencapaian yang baru perlu dipertahankan dan selalu terdapat upaya mendapatkan umpan balik, pembinaan tersebut dalam upaya mempertahankan perubahan yang telah dicapai. Berdasarkan langkah-langkah menurut Kurt Lewin dalam proses perubahan ditemukan banyak hambatan. Hambatan tersebut yang akan mempertahankan status quo (menetap) agar tidak terjadi perubahan. Karena itu diperlukan kemampuan yang benar-benar ada dalam konsep perubahan sesuai dengan tahapan berubah.



Tahap perubahan Rogers E (1962)
Menurut Rogers E untuk menandakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang ditempuh sehingga harapan atau tujuan akhir dari perubahan dapat tercapai. Langkah-langkah tersebut antara lain :
1.      Tahap Awareness Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk berubah, maka tidak mungkin tercipta suatu perubahan.
2.      Tahap Interest Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat terhadap perubahan yang selalu memperhatikan terhadap sesuatu yang baru dari perubahan yang dikenalkan. Timbulnya minat akan mendorong dan menguatkan kesadaran untuk berubah.
3.      Tahap Evaluasi Tahap ini terjadi penilaian tarhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat memudahkan tujua dan langkah dalam melakukan perubahan.
4.      Tahap Trial Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil perubahan dengan harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesaui dengan kondisi atau situasi yang ada, dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan.
5.      Tahap Adoption Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.

Tahapan perubahan menurut Lippit
Teori Havelock Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock.
1.      Membangun suatu hubungan,
2.      Mendiagnosis masalah,
3.      Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan,
4.      Memilih jalan keluar,
5.      Meningkatkan penerimaan,
6.      Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri.





2.4  Reaksi terhadap Perubahan

Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang selama ini didapat. apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang penting atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan tersebut.
Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin timbul akibat perubahan.
Respon Terhadap Perubahan
1.      Menerima dan mendukung
2.      Tidak menerima – tidak mendukung
3.      Menolak:
a.       takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of predictability)
b.      takut akan kehilangan pengaruh
c.       takut akan kehilangan ketrampilan & proficiency
d.      takut kehilangan reward, benefit
e.       takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih saying
f.       takut gagal


2.5  Ekologi Perubahan

Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang kekuatannya,
Maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna. Hersey dan Blanchard (1977) menyebutkan dan mendiskusikan empat tingkatan perubahan.
Perubahan peratama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan. Tingkat kesulitan berikutnya adalah perilaku individu. Misalnya seorang manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut. Perilaku kelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit.
Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan. Perubahan Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah pengetahuan ke perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan pengetahuan, dengan maksud mereka akan mengembangkan sikap positif pada subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang berperilaku berdasarkan sikap-sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan bahwa hal ini memang benar. Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini menjadi guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Siklus perubahan partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin dengan kekuasaan pribadi dan kebiasaan positif. Perubahan ini bersifat lambat atau secara evolusi, tetapi cenderung tahan lama karena anak buah umumnya menyakini apa yang merekan lakukan. Perubahan yang terjadi tertanam secara instrinsik dan bukan merupakan tuntutan eksterinsik.
Perubahan diarahkan atau paksaan Bertolak belakang dengan perubahan partisifatif, perubahan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan, posisi dan manajemen yang lebih tinggi memberikan tengatng aarah dan perilaku untuk system dari masalah : aktualnya seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah disusun dan anak buah diharapkan untuk memenuhi dan mematuhinya. Harapan mengembangkan sikap positif tentang hal tersebut dan kemudian mendapatkan pengetahuan lebih lanjut. Jenis perubahan ini bersifat berubah-ubah, cenderung menghilang bila manajer tidak konsisten untuk menerapkannya.


2.6  Perubahan dalam Keperawatan

Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan seiring dengan kemajuan dan teknologi. Alasan terjadinya perubahan dalam keperawatan antara lain:
Ø  Keperawatan Sebagai Profesi Keperawatan sebagai profesi yang diakui oleh masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan tentu akan dituntut untuk selalu berubah kearah kemandirian dalam profesi keperawatan, sehingga sebagai profesi akan mengalami perubahan kearah professional dengan menunjukan agar profesi keperawatan diakui oleh profesi bidang kesehatan yang sejajar dalam pelayanan kesehatan.
Ø  Keperawatan Sebagai Bentuk Pelayanan Asuhan Keperawatan Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan professional yang diberikan kepada masyarakat akan terus memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dengan mengadakan perubahan dalam penerapan model asuhan keperawatan yang tepat, sesuai dengan lingkup praktek keperawatan.
Ø  Keperawatan Sebagai Ilmu Pengetahuan Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan terus selalu berubah dan berkembang sejalan dengan tuntutan zama dan perubahan teknologi, karena itu dituntut selalu mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan sehingga ilmu keperawatan diakui secara bersama oleh disiplin ilmu lain yang memiliki landasan yang kokoh dalam keilmuan.
Ø  Keperawatan Sebagai Komunikasi Keperawatan sebagai komunikasi dalam masyarakat ilmiah harus selalu menunjukkan jiwa professional dalam tugas dan  tanggung jawabnya dan selalu mengadakan perubahan sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan dan berkembang.

2.7  Penerapan Proses Berubah

Dalam :
1.      Pendidikan
Karena kemajuan zaman maka setiap periode tertentu dalam dunia pendidikan ada pergantian kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
2.      Pelayanan keperawatan
Pelayanan keperawatan di rumah sakit yang dulunya kurang professional,setelah pasien yang datang kesana menjadi sedikit maka rumah sakit tersebut akan melakukan perubahan dengan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang lebih berkualitas lagi
3.      Individu
Mahasiswa yang dulunya malas belajar dan ketika ujian mendapat nilai d, maka dia bisatermotivasi untuk belajar lebih giat agar mendapat nilai b atau bahkan a, maka terjadi perubahan dalam diri mahasiswa tersebut.
4.      Masyarakat
Masyarakat yang dulunya kurang menyadari tentang pentingnya akan kebersihan lingkungan sekitar setelah ada salah seorang warga nya menderita penyakit DBD maka masyarakat mulai sadar dan mau  berubah untuk meningkatkan pola hidup bersih.

 
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
1.      Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis.
2.      Dalam perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan dalam perubahan dapat tercapai secara tepat, efektif dan efisien.
3.      Secara umum tahap perubahan akan meliputi tiga tahap ; persiapan, penerimaan, dan komitmen.
4.      Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan seiring dengan kemajuan dan teknologi.
5.      Konsep berubah merupakan bahan ajar yang memudahkan saya sebagai seorang mahasiswa perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sysitem akan berjalan lancer apabila di gerakkan secara bersama-sama tanpa mengesampingkan yang lainnya. Begitu juga dengan konsep perubahan. Karena dalam kehidupan kita didunia ini kita harus senantiasa mengadakan perubahan menuju pada kehidupan yang lebih baik.

3.2  Saran
Sebaiknya kita sebagai perawat harus mengetahui tentang perubahan-perubahan, untuk memberikan pelayanan keperawatan yang lebih baik.


 
DAFTAR PUSTAKA

Dafid. 2008. Konsep Berubah.  Jakarta: Wikipedia.

Kozier dkk. 2006. Praktek Keperawatan Profesional. Edisi 4.
 jakarta :buku kedokteran EGC.

http//www.google.com